Contoh Majas Tautologi

contoh majas tautologi

Contoh Majas Tautologi – Hai sobat lintar, sebelumnya kita sudah membahas tentang jenis majas dengan pengulangan kata seperti repetisi dan paralelisme.

Pada pembahasan kali ini saya akan membahas tentang majas tautologi, sebelumnya apakah sobat sudah tahu apa itu majas tautologi?

Majas tautologi merupakan jenis majas pengulangan kata yang hampir sama dengan majas repetisi, akan tetapi majas tautologi ini terkadang cendrung berlebihan dalam pengulangan kata yang tidak diperlukan.

Untuk lebih jelasnya, silahkan simak pembahasan berikut ini.

Pengertian Majas Tautologi

Majas tautologi adalah sebuah gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata ataupun pernyataan dengan tujuan mempertegas kembali maksud dari kalimat ataupun pernyataan tersebut.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tautologi merupakan pengulangan gagasan, pernyataan atau kata yang berlebihan dan terkadang juga tidak diperlukan. Contoh seperti kata: kemubaziran, amat sangat murah, berlimpah-limpah, dan lain sebagainya.

Contoh Majas Tautologi

Berikut ini contoh kalimat-kalimat bermajas tautologi yang benar:

  • Betapa sepi malam ini, betapa sunyi pengharapan ini.
  • Bonus tambahan ekstra pulsa aku dapatkan saat isi ulang langsung di gerai.
  • Bukan aku tak suka, bukan aku tak cinta.
  • Di dalam suka di dalam duka, waktu bahagia waktu merana, Masa tertawa masa kecewa.
  • Gelap gulita malam ini, gelap gulita hati ini.
  • Hadiah cuma-cuma yang diberikan swalayan itu menarik bagi para pengunjung.
  • Kau begitu sempurna, kau begitu indah.
  • Kau memang kuat, kau memang kekar, Kau memang kuasa.
  • Mengapa Kamu cemas dan gelisah begitu.
  • Sejarah masa lalu wanita itu sungguh kelam.
  • Selama ini aku menunggu, selama ini aku menanti, selama ini aku mengerti, Kau pasti akan kembali.
  • Sungguh cantik jelita wajahmu duhai kekasihku, tak sabar aku ingin segera bertemu.
  • Bukannya aku tak suka, bukan juga aku tak cinta.
  • Makanan ini rasanya amat sangat enak sekali.
  • Aku sedang sakit kepala, rasanya amat pusing tujuh keliling.
  • Kebetulan saya bertemu dengna dia dan kebetulan juga dia bertemu dengan saya.
  • Soal itu sulit dan terlalu sukar untuk dijawab.
  • Aku terima semua kejadian ini dengan bersabar dan lapang dada.
  • Jangan kalian saling mengadu domba, jangan juga memecah belah, karena itu semua perbuatan dosa, mari kita jaga tali ukhuwah.
  • Katakanlah apa yang barusan kamu lihat? Sehingga kau menjadi sangat cemas dan gelisah.

Baca Juga: Contoh Majas Alegori

Contoh majas tautologi dan penjelasannya

Masih dalam contoh dari majas tautologi, kali ini akan saya sertakan pula penjelasan kalimat contohnya:

“Aku akan menemanimu sampai akhir hayat, dalam suka dan duka, dalam tawa dan tangis, dalam bahagia dan nestapa”.

Penjelasan:

Setiap klausal memiliki makna serupa. Makna yang ingin disampaikan adalah janji akan selalu bersama baik dalam keadaan suka maupun duka. Klausal selanjutnya memiliki makna yang sama dan menjelaskan maksud yang ingin disampaikan.
“Apa Kau masih belum puas? Sudah berapa kali istrimu Kau sakiti, sudah berapa kali istrimu Kau bohongi, dan sudah berapa kali istrimu Kau khianati?”.

Penjelasan:

Kalimat kedua memiliki klausal yang maknanya sama. Kalimat ini merupakan kalimat retoris yang memiliki makna sang suami telah berkali-kali menyakiti hati istrinya. Kalimat retoris tersebut diulang menggunakan Klausal yang dengan makna serupa.
“Oleh karena itu, ingatlah kepada Tuhan. Maka Kita bisa menjauhkan diri dari sifat buruk, menghindari pikiran negatif, dan menjaukan hal kotor dari dalam diri Kita”.

Penjelasan:

Pada kalimat kedua, setiap klausal memiliki makna yang sama. Makna yang ingin disampaikan adalah dengan mengingat Tuhan akan menghindarkan dari perbuatan buruk. Untuk menegaskan maksud, maka digunakan kalimat yang memiliki persamaan makna
“Berapa lama lagi Kamu minta diriku ini untuk menunggu, menanti, setia mengharap engkau kembali”.

Penjelasan:

Kalimat tersebut memiliki klausal yang bermakna sama. Kata menunggu dan menanti merupakan sinonim. Sedangkan “setia mengharap engkau kembali” itu memiliki makna yang sama dengan menunggu.
“Tega sekali Kau. Padahal selama ini aku mencoba memahami, mencoba mengerti”.

Penjelasan:

Pada kalimat kedua, klausal yang ada memiliki makna yang sama. Bahkan kata memahami dan mengerti termasuk sebagai sinonim atau persamaan kata. Hal ini yang menyebabkan kalimat ini termasuk contoh majas Tautologi.

Baca Juga: Contoh Majas Sinekdoke

Contoh majas tautologi dalam puisi

Selain dalam kalimat majas tautologi juga bisa anda temukan dalam puisi, berikut ini contohnya:

Menangislah Sobat

Tak bisa ungkap dengan kata apapun
Ini memang sangat membosankan
Ini begitu melelahkan
Bahkan, ini sangat menjengkelkan
Tubuh seakan beku dalam bongkahan es
Membeku tidak tahu kapan akan mencair
Yaa, itu benar sobat
Itu semua seperti sorot lampu panggung tanpa penonton
Menerangi tubuh di dalam kegelapan
Terdiam bisu tanpa senyum dan air mata
Ini sangat menyedihkan..
Namun.. ingatlah sobat..
Kau tidak sendiri
Kau tidak berdiri sendiri di kegelapan itu
Teteskanlah air matamu jika hatimu merasa terisak
Berteriaklah sepuasmu jika hatimu memanas
Karena itu lebih baik ku lihat
Dari pada kau terdiam kaku di bawah sorot lampu itu
Bagai seorang tokoh tanpa dialog.
Rindu bunda

Keriduan kepadamu bunda
Selama tiga pekan ku tak bertandang
Kerinduanku pun menjelma jadi mimpi
Bertemu denganmu ibundaku terkasih
Kala malam kadang aku menangis
Menahan rindu yang tak pernah kikis
Tapi aku harus sabar menanti
Aku akan pulang saat liburan nanti
Semangat

Kicauan burung dipagi hari
Seakan bersenandung merdu
Bak penyejuk hati
Raga pun terisi semangat baru
Yang dulu sempat pupus ditelan waktu
Indah …
Itu yang kini kurasa
Menyempurnakan diri dalam dalam jiwa yang suci
Menyatu dengan beningnya embun pagi
Ketika matahari mulai terbit lagi
Mimpi

Jika hatimu terasa gundah
Berbaringlah dalam kesunyianmu
Jika hatimu tak lekas cerah
Pejamkan matamu dan tidurlah
Bawa dirimu terbang dan melayang
Dalam indah dunia mimpi
Jika hatimu t’lah riang
Buka mata dan bangkitlah dari mimpimu
Karena ada orang-orang yang menantimu

Baca Juga: Contoh Majas Metafora