Contoh Majas Metafora

contoh majas metafora

Contoh Majas Metafora – Pada pembahasan kali kita akan belajar tentang jenis majas perbandingan yang benama metafora. Apakah kalian tahu bahwa majas metafora ini sering sekali dianggap ‘ratu’ nya majas?

Ini dikarenakan banyak para ahli linguistik yang sepakat berpendapat bahwametafora ini sebagai ratunya majas, sebab banyaknya jenis majas bermula atau berasal dari metafora yang  kemudian dikembangkan.

Nah, biar kalian tidak penasaran silahkan simak artikel berikut ini.

Pengertian Majas Metafora

Majas metafora adalah ungkapan atau gaya bahasa yang menggunakan kata perumpamaan atau kiasan untuk menyampaikan suatu hal yang dimaksud secara langsung.

Dalam KBBI (kamus Besar Bahasa Indonesia), metafora merupakan pemakaian kata atau ungkapan yang bukan arti sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan.

Contoh: “Laki-laki hidung belang itu perlu diberi pelajaran”

Kata ‘hidung belang‘ memiliki makna lelaki yang gemar sekali mempermainkan wanita, kalimat ini majas metafora karena ditunjukkan secara langsung.

Contoh: “Waspadalah terhadap tikus berdasi yang ada si lingkungan mu”

Kata ‘tikus berdasi‘ bermakna para pejabat yang suka menggelapkan uang atau korupsi, kalimat ini juga majas metafora karena ungkapannya secara langsung.

Ciri-ciri majas metafora

Ada beberapa ciri-ciri untuk menentukan kalimat bermajas metafora:

  1. Menggunakan frasa atau kata-kata kiasan untuk membandingkan ataupun menyamakan suatu objek secara langsung.
  2. Dalam membandingkan objek majas metafora tidak menggunkan kata pembanding seperti kata laksana, bagaikan, bak, umpama, dan lain sebagainya.

Jenis majas metafora

Gaya bahasa metafora sendiri terdiri dari 2 jenis, yaitu:

1. Metafora in praesentia

Metafora in praesentia ini sebuah ungkapan yang disandingkan secara bersamaan dengan kata pembandingnya dalam satu kalimat, sehingga menciptakan makna yang eksplisit (tegas, gamblang, dan tidak bertele-tele)

Contoh: “Aisyah adalah seorang kembang desa di kampung ini”.

Pada contoh diatas kata kiasan ‘kembang desa‘ diungkapkan secara gamblang bahwa Aisyah merupakan seorang gadis yang paling cantik di kampung tersebut.

2. Metafora in absentia

Metafora in absentia merupakan ungkapan implisit yang perbandingannya tidak mengarah pada suatu objek yang sedang dibicarakan. Sehingga kalimat tersebut membuat bingung maksud dari apa yang sedang dibicarakan.

Contoh: “Tumpukan sampah itu membuat mataku teracuni dari sebuah keindahan kota”.

Contoh Majas Metafora

Berikut ini beberapa contoh kalimat bermajas metafora:

  • Menulis artikel benar-benar membuatku harus memeras otak.
  • Adikku lupa mematikan kran hingga mengalir menganak sungai.
  • Buku adalah jendela ilmu.
  • Tumben Kamu bijaksana, pagi ini fikiranmu sejernih embun.
  • Jika terdapak banyak sampah masyarakat disuatu negara, dapat dipastikan negara tersebut akan hancur.
  • Badanya gemuk, hingga dijuluki gardu sekolahan.
  • Rizal itu tampan dan tinggi bagai tiang bendera.
  • Pantas saja dia berkacamata, ternyata dia kutu buku.
  • Aku kemarin siang makan mie pedas setan, perutku mulas sekarang.
  • Adikku minta diberikan hadiah karena menjadi bintang kelas.
  • Koruptor adalah sampah masyarakat yang bisa menghancurkan bangsa.
  • Dia masih muda, tapi sudah bekerja keras membanting tulang untuk keluarganya.
  • Rima adalah anak perempuan mandiri yang memeras keringat untuk menghidupi adiknya.
  • Dia tidak mau mengakui kesalahannya sehingga mengambing hitamkan temannya.
  • Pengusaha itu tidak pelit ilmu, ia berjiwa besar.
  • Angin putting beliung membabi buta menyerang rumah warga.
  • Pak Andi menjadi tangan kanan diperusahaan Bu Dwi.
  • Ternyata kerja di perusahaan itu hanya ia jadikan sebagai batu loncatan
  • Ketika pulang kerumah ibunya, wanita itu sudah berbadan dua.
  • Liburanmu kurang berkesan tanpa kau bawakan buah tangan.
  • Lelaki itu gonta-ganti pacar, memang si buaya darat.
  • Apalagi yang kau cari, sudah banyak wanita bertaburan menunggu cintamu.
  • Jangan sampai berurusan dengan lintah darat, kau pasti akan kalah.
  • Anisa dikenal sebagai bunga desa karena kecantikan dan akhlaknya yang baik.
  • Suaminya ringan tangan, itu akibatnya sekarang berpisah.
  • Istrimu itu tulang rusukmu.
  • Cintaku bertepuk sebelah tangan.
  • Kehidupanya yang jauh dari keluarga mengantarkan wanita itu menjadi kupu-kupu malam.
  • Kemarin aku melihatnya tidak seperti itu, ternyata wanita itu bermuka dua.

Baca Juga: Contoh Majas Ironi

Contoh majas metafora singkat

Berikut ini beberapa contoh kalimat singkat bermajas metafora:

  • Dikampung ini, dia satu-satunya anak emas.
  • Ayahku mempunyai otot baja.
  • Cita-cita setiap pelajar ingin mengharumkan bangsa.
  • Orang kaya itu tebal hati, dan tidak mau bersedekah.
  • Hati-hati bicara padanya, dia bermulut harimau.
  • Apapun alasanya, dia tak pantas untukmu karna kita keluarga berdarah biru.
  • Tikus berdasi itu tidak tau malu, menipu masyarakat dan berterus terang.
  • Sang raja hutan sedang mengintai mangsa yang ada didepanya.
  • Lelaki itu teguh pendirian, prinsipnya sekeras karang.
  • Dia sudah tidak bisa dimaafkan, hatinya sekeras batu.
  • Hidung temanku besar sekali, terlihat seperti sarang lebah.
  • Tangisan awan datang melanda Jakarta.
  • Masakan anak kos selalu asin, apalagi ketika tanggal tua.
  • Pantas saja dia terlambat, dia memang si raja siang.
  • Kita kaum milenial yang berprestasi adalah generasi emas.
  • Anak zaman sekarang sudah berani minum pil setan.
  • Panglima itu merupakan benteng pertahanan negara.
  • Di desaku ada anak nakal yang panjang tangan.
  • Bukti itu membungkam mulutnya hingga dia mati kutu.
  • Wanita yang bermurah hati itu sangat mengagumkan.
  • Para warga mendengar angin yang meresahkan mereka.
  • Kamu harus hati-hati dengan lelaki buaya darat.
  • Orang jahat itu masuk dalam sebuah daftar hitam.
  • Orang kaya itu memiliki hati yang tebal.
  • Wanita itu sungguh keras kepala.
  • Kasus pembunuhan tersebut sudah dalam proses meja hijau.

Baca Juga: Contoh Majas Hiperbola

Contoh puisi bermajas metafora

Berikut ini contoh majas metafora dalam puisi:

Guru

Sosokmu adalah pahlawan tanpa imbalan
Tulusmu adalah kemuliaan
Hingga tercipta orang-orang sepertimu
Generasi penerus bangsa
Jasamu melebihi uang dan harta
Akhlakmu begitu mulia
Untuk kami
Sebagai bekal di masa depan
Hidup

Asam manis kita rasakan
Secara bergilir dan bergantian
Sesak dan lemas menjadi satu
Amarah dan luka
Tapi cinta mempertahankan kita
Dan bongkahan harapan adalah pondasi
Jalan kita lunglai
Entah kapan lelah ini lenyap
Hingga di ujung jalan
Penuh cahaya
Tapi cinta tak mengiringi
Hingga salah paham menghampiri
Lebih dari hancur

Seperti pisau tajam yang menusuk hati
tak pernah bisa dilepas lagi
menusuk sampai nurani
tempat aku bingkai indah namamu
Aku hanyalah serpihan puing yang rapuh
ingin aku ceritakan kehancuran ini
tapi, kau seolah tak peduli
tak mampu kusatukan lagi kepingan hati
Batu Kelapa

Dua muda bercermin cahaya,
sesaat terik melepas biasnya di perigi
harap. Jengkal waktu merayap malas, bertali
dua perempuan paruh nafas luruh di tepi daun kaca:
merayu sepasang batu kelapa, terpukul nyata.
Keajaiban bagai memikat beliung
rasa dua muda itu, dan gegas melambung
paruh demi sepasang batu kelapa;
memundak gersang terka.
Tak lama batu kelapa menanak
santannya di tempurung berekor bulu.
Mengasah dua muda untuk menilik: adanya
kisah batu di kelapa selepas gelap.
Sahabat di Kala Hujan

Terimakasih teman,
Di tengah orang-orang yang berseragam,
Di tengah awan yang mulai gelap
Dan hujan memenuhi suara yang masuk ke telingaku
Ketakutanku mulai memuncak
Nuraniku menggigil
Tapi kau membawakanku sebuah handuk
Kau adalah pelangi
Walaupun kau datang terlalu awal

Baca Juga: Contoh Majas Simile