Contoh Majas Paralelisme – Salah satu cara untuk memperkaya sebuah karya sastra yakni dengan menggunakan sebuah gaya bahasa yang unik seperti majas. Nah, kali ini kita akan membahas tuntas tentang majas paralelisme.
Tahukah anda bahwa majas peralelisme ini merupakan gaya bahasa yang di kategorikan sebagai majas pertautan, selain itu majas ini juga masih dalam satu ikatan dengan majas repetisi dan juga majas tautologi.
Dalam artikel ini juga akan saya bahas bagaimana cara membuat majas paralelisme dan cara membedakan majas paralelisme dengan majas repetisi dan majas tautologi.
Untuk menghilagkan penasaran anda, langsung saja simak penjelasan berikut ini.
Pengertian Majas Paralelisme
Majas paralelisme merupakan sebuah ungkapan atau gaya bahasa yang menyatakan suatu hal dengan pengulangan antara dua hal yang masih sejajar.
Kata paralelisme sendiri diambil dari bahasa latin yakni ‘paralelizm‘ yang memiliki arti ‘sejajar’. Selain itu dalam Kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) bermakna hal yang sejajar, kesejajaran, ataupun kemiripan suatu hal.
Umumnya majas paralelisme ini biasanya ditemui di karya sastra seperti puisi terkadang juga bisa berupa kalimat dan juga cerpen.
Nah, dalam puisi sendiri majas paralelisme ini terbagi menjadi dua jenis yang pertama anafora dan yang kedua epifora.
Anafora
Anafora merupakan jenis dari majas paralelisme yang biasanya terdapat pada awal dari sajak atau pengulangan kata pada puisi yang bermakna sejajar. Contoh:
Jangan risau dengan cobaan Jangan bersedih karena kesulitan Berdoa saja pada Tuhan Insya Allah Dia kan kabulkan |
Epifora
Jika tadi anafora pengulangan yang berada di awal kalimat, maka epifora sebuah pengulangan sajak puisi yang di akhir kalimat yang sejajar. Contoh:
Wahai muda, kenali dirimu Ialah perahu tamsil hidupmu Tiadalah berapa lama hidupmu Ke akhirat jua kekal hidupmuHai muda arif budiman Hasilkan kemudi dengan pedoman Alat perahumu jua kerjakan Itulah jalan membetuli insan |
Ciri-ciri majas paralelisme
Berikut ini ciri-ciri majas paralelisme:
- Mengungkapkan suatu hal dengan menggunakan kata yang diulang-ulang.
- Menunjukkan adanya kesejajaran antara satu kata dengan kata yang lain.
- Adanya penegasan kesan atau maksud yang disampaikan melalui kata yang diulang.
Contoh Majas Paralelisme
Berikut ini contoh kalimat-kalimat yang bermajas pararelisme:
- Di musim kemarau ini, baik di dalam rumah ataupun di luar rumah, panasnya udara tetap menyengat kulit.
- Baik dan buruknya kelakuan seorang anak, orang tua tetap menyayanginya.
- Dunia ini adalah penjara luar bagi orang-orang berdosa.
- Aku adalah manisan yang kau rindukan.
- Jangan melihat orang dari kulitnya, perbedaan ras kulit putih dan ras kulit hitam tidak akan bisa dijadikan patokan bahwa salah satunya adalah ras yang lebih baik.
- Aku adalah mawar yang penuh duri.
- Baik dan buruknya kelakuan seorang anak, orang tua tetap menyayanginya.
- Cepat atau lambat, ia tetap harus menyelesaikan tugas skripsinya.
- Dia adalah pangeranku yang datang tepat pada waktunya.
- Hujan adalah tangisan awan yang tak lagi terbendung.
- Ibu adalah malaikat tanpa sayap yang diturunkan Tuhan untuk menjagaku di dunia ini.
- Kau bunga yang akan aku cari ke manapun kau pergi menjauhiku.
- Kebijakan pemerintah itu menjadi duri telapak kaki petani.
- Lukisan itu adalah pembuktian tulus cintaku padamu selama ini.
- Pada dasarnya kaya dan miskin sama kedudukannya di mata Tuhan. Hanya ketaatannya dalam beribadah yang membedakannya.
- Pria kulit putih maupun kulit hitam, aku tak peduli. Aku hanya ingin denganmu saja.
- Rambut panjang dan pendek sama saja cantiknya.
- Senyummu surga bagi hari-hariku.
- Televisi adalah teman setiaku selama setahun ini.
- Yang namanya kehidupan itu tidak akan lepas dari pengalaman pahit atau manis, ada saat dimana kita senang dan ada saat ketika kita bersedih.
Baca Juga: Contoh Majas Paradoks
Contoh majas paralelisme dalam puisi
Berikut ini contoh puisi yang memiliki gaya bahasa paralelisme:
Manusia Kecil Kau adalah kertas putih Aku mendengar |
Insan Kecil Dirimu ialah lembar putih Dirimu melihat |
Ayah Ayahku yang ku sayang Bagaimana kabarmu ayah? |
Ibu Ibu kau segalanya bagiku Tanpamu ibu aku bukanlah siapa-siapa |
Sahabat Dunia adalah tempat bermain |
Baca Juga: Contoh Majas Metafora
Perbedaan Majas Paralelisme, Repetisi, dan Tautologi
Perlu anda ketahui dalam perbedaan dari ketiga jenis majas ini ada ada yang yang bisa kita bandingkan. Semisal dari majas paralelisme, dia biasanya terdapat dalam puisi dan kalimat yang bermakna sejajar.
Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, bahwa majas paralelisme ini memiliki 2 bagian dalam puisi yakni anafora dan epifora, silahkan dibaca lagi pembahasan diatas jika anda masih belum faham.
Untuk majas repetisi sendiri dia merupakan gaya bahasa pengulangan dengan makna yang sama akan tetapi kalimatnya berbeda dan juga tidak sejajar, contoh:
- Makanan buatanmu enak, mantap, dan lezat.
- Cinta adalah pengorbanan, kebahagian adalah cinta.
Sedangkan majas tautologi merupakan gaya bahasa pengulangan akan tetapi lebih merujuk penegasan. Contoh:
- Kau harus terus bergerak, bergerak, dan jangan pernah berhenti.
Baca Juga: Contoh Majas Simbolik