Contoh Majas Alegori

contoh majas alegori

Contoh Majas Alegori – Terkadang dalam keseharian kita tidak sengaja mengucapkan sebuah kata ataupun ungkapan majas saat berinteraksi dengan orang lain.

Nah, dalam artikel ini saya akan sedikit mengulas tentang majas alegori, sebelumnya apakah Anda sudah tahu apa itu majas alegori?

Majas alegori merupakan salah satu jenis majas yang banyak digunakan oleh para pembuat syair untuk membuat sebuah karya sastra. Ini memang karena majas alegori memiliki gaya bahasa yang sangat menarik.

Ingin tahu seperti apa majas alegori? Mari sama-sama kita simak penjelasan berikut ini.

Pengertian Majas Alegori

Majas alegori merupakan sebuah ungkapan atau gaya bahasa yang menyatakan suatu hal melalui sebuah kiasan atau penggambaran.

Dimana majas alegori ini memperlihatkan sebuah perbandingan dengan kiasan yang membentuk kesatuan menyeluruh dalam sebuah kalimat ataupun paragraf.

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), majas alegori bermakna cerita yang dipakai sebagai lambang (ibarat atau kias) perikehidupan manusia yang sebenarnya untuk mendidik (terutama moral) atau menerangkan sesuatu (gagasan, cita-cita, atau nilai kehidupan, seperti kebijakan, kesetiaan, dan kejujuran).

Gimana sudah ada sedikit gambaran tentang majas alegori?

Kalau masih belum, kita langsung saja beranjak ke bagian contoh kalimatnya saja.

Contoh Majas Alegori

Berikut ini beberapa contoh kalimat yang bermajas alegori beserta maknanya:

“Jangan berbicara sembarangan karena lidah itu bagaikan pedang!”
Anda tahu pedang itu sangat tajam bukan? Sedikit saja menggores kulit maka akan langsung melukai. Lidah sebagai alat untuk berkat-kata jika digunakan secara salah dan mengatakan apa saja tanpa dipikirkan dapat menyakiti orang lain.
“Mencari ayah Santi yang sudah menghilang puluhan tahun lalu, bagaikan mencari jarum dalam jerami.”
Kalimat di atas menunjukkan bahwa mencari jarum dalam jemari itu sulit. Jarum sangat kecil, sedangkan jerami biasanya ditumpuk dalam jumlah banyak. Harus diuraikan satu persatu agar jarum terlihat. Begitu pula dengan mencari ayah Santi.
“Menuntut ilmu sejak kecil seperti mengukir di atas batu.”
Pernahkah Anda melihat atau membuat sebuah ukiran? Caranya sangat sulit tetapi jika sudah jadi sulit dihapus. Hampir sama dibandingkan dengan orang yang menuntut ilmu sejak kecil. Sulut sekali memahami dan menghafal sesuatu. Namun, sekali saja paham maka Anda tidak akan mudah melupakan atau menghapus. Kebalikan dari belajar saat usia dewasa.
“Generasi muda tidak boleh memiliki mental seperti tempe agar Bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang maju.”
Tempe merupakan makanan bergizi tetapi mudah sekali dipotong dan dipatahkan. Dengan porsi dan ukuran sama, daging sulit sekali dicerna. Mental tempe menunjukkan seseorang yang pandai dan cerdas tetapi sangat mudah patah dan putus asa.
“Setelah perhelatan Asian Games yang diselenggarakan, seluruh panita merasa lega seperti bisul pecah.”
Anda yang tidak pernah sakit bisul mungkin tidak mengetahui rasanya. Bisul merupakan penyakit kecil dalam bentuk benjolan tetapi nyeri. Orang biasanya menunggu-nunggu kapan saatnya pecah sehingga tidak sakit lagi dan lega.
“Rasulullah SAW dalam suatu hadistnya pernah berkata bahwa saudara muslim dengan lainnya seperti satu tubuh.”
Hadist yang menunjukkan bagaimana seharusnya bersikap sesama muslim bersaudara. Seperti tubuh, jika salah satu bagiannya sakit maka seluruh tubuh akan merasakan sakit.

Baca Juga: Contoh Majas Simbolik

Contoh singkat majas alegori

Berikut ini contoh kalimat dan paragraf dengan ungkapan yang bermajas alegori:

  1. Bayi yang dalam kondisi baru lahir ibarat sebuah kertas putih yang masih kosong dan tanpa noda.
  2. Mulut manusia ibarat pisau bermata dua, bisa digunakan untuk menghujat orang dan membunuh diri sendiri.
  3. Aset paling berharga bagi orang tua ialah seorang anak yang soleh yang selalu taat dalam beribadah.
  4. Kenikmatan didunia ini seperti halnya ilusi yang hanya semu.
  5. Manusia itu seperti halnya pisau bermata dua, kadang dia dapat bermanfaat kadang di juga dapat menyesatkan.
  6. Perasaan dari seorang perempuan memang sangatlah rentan, bagaikan kaca yang tipis.
  7. Masakan yang kau buat itu memiliki kuah dengan rasa mirip dengan air laut.
  8. Kekayaan dunia itu bagaikan air di laut. Apabila terus-terusan dibendung pada suatu tempat, maka lama kelamaan ia akan penuh dan tumpah. Dan apabila diminum akan semakin membuat haus. Namun apabila kita membagikannya dalam sebuah kotak-kota yang dijemur, maka akan menghasilkan garam yang bermanfaat.
  9. Al-Qur’an merupakan rambu-rambu yang akan menuntun kita terhadap ke hadirat Ilahi Rabbi. Selama kita mentaati setiap rambu tersebut, maka Insya Allah kita akan selamat.
  10. Anak yang baru lahir seperti halnya kertas yang kosong. Ia begitu bersih dan tiada bernoda. Oleh karenanya, jagalah ia dengan hati-hati. Torehkan tinta emas ke setiap lembarannya. Warnailah ia dengan warna yang indah.

Baca Juga: Contoh Majas Tautologi

Contoh majas alegori dalam puisi

Berikut ini contoh puisi yang bermajas alegori:

Hidup Akan Terus Berjalan

kenapa harus menangis selama masih bisa tersenyum?
kenapa harus airmata yang keluar saat sedih mulai menyapa?

Lihatlah keluar,
di sana masih banyak yang lebih menderita darimu
lihat mereka,
pikirkanlah, sebelum kamu bersedih
selalu bersyukur dengan apa yang kita dapatkan

Engkau Pujaanku

Tak akan pernah letih aku untuk mencarimu
Meski terasa berliku bak jalan terjal, perbukitan, bebatuan yang menghalangi.
Aku yakin kesabaran dan perjuangan akan menuntunku kepadamu
Aku tak akan lelah untuk mendapatkanmu
Meski terasa begitu melelahkan bagaikan berenang ribuan kilo dalam lautan.
Aku yakin perjuangan dan kesabatan ini akan menuntunku kepadamu

Panorama Kehidupan

Angin bertiup kearah sang penghidupan
Menikmati panorama dipagi hari,
Merasakan sejuknya alam yang damai.

Para burung mulai keluar dari rumahnya,
Berterbangan dan mulai mencari apa yang harus dia cari

Awan hitam yg menyelimuti,
Kini berubah menjadi Awan Biru Keindahan
dan menjadi Langit yg menakjubkan.

Lukisan-Lukisan yg menghiasi Langit Pagi,
menambah kedamaian hati
dan membuat mata menjadi Kagum.

Majas alegori dalam bentuk pantun

Air dan api selalu berlawanan
Langit dan bumi adalah berjauhan,
Kalau hati penuh kedengkian
Siapalah orang yang akan mau berteman.
Bunga wangi bunga melati
Tumbuh dekat pohon kemangi,
Kepada yang tua menghormati
Kepada yang muda menyayangi.
Memanen padi isinya hampa
Mengikat kado dengan pita,
Sopan santun jangan dilupa
Itulah pribadi bangsa kit.

Baca Juga: Contoh Majas Metafora