Macam Macam Shalat Sunnah – Salah satu dari sekian banyak nikmat Allah yang diberikan kepada ummat muslimin adalah adanya amalan-amalan sunnah. Yang bisa menambah kebaikan (pahala) untuk kita.
Karena adanya amalan sunnah itu, kita semakin banyak memiliki kesempatan untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Dan dari sekian banyak amalan sunnah, salah satu diantaranya ialah sholat sunnah.
Sholat sunnah ialah seluruh sholat yang apabila kita kerjakan maka akan mendapatkan pahala. Dan jika kita tinggalkan walaupun dengan sengaja tidak akan menyebabkan dosa.
Agar anda bisa langsung mempraktekkan nya mari kita simak bersama pembahasan mcam-macam sholat sunnah.
Macam-Macam Shalat Sunnah
Perlu anda fahami bahwa semua sholat yang kita lakukan adalah hajat kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala. dan hajat itu adalah kebutuhan yang ingin disampaikan.
Dan perintah Allah saat kita menunaikan sholat, kita diminta untuk menyampaikan seluruh kebutuhan kita (hajat) dalam sholat. Karena itulah secara bahasa sholat itu disebut dengan do’a.
Jadi, bila anda masih tidak mau menunaikan sholat itu artinya anda sombong kepada Allah, seolah-olah anda bisa memenuhi kebutuhan anda tanpa bantuan Allah subhanahu wa ta’ala.
Dan salah satu cara agar hajat ataupun kebutuhan kita bisa terpenuhi. Yaitu dengan melaksanakan sholat-sholat sunnah yang diajarkan oleh nabi. Berikut ini macam-macam sholat sunnah yang diajarkan oleh nabi.
Shalat Sunnah Tahiyatul Masjid
Sholat tahiyyatul masjid adalah sholat dua raka’at yang dilakukan seorang muslim sebelum duduk di dalam masjid. Secara bahasa tahiyatul masjid bisa diartikan dengan penghormatan kita terhadap masjid (rumah Allah).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda,
” Apabila salah seorang diantara kalian memasuki masjid, maka janganlah ia duduk sebelum ia melaksanakan shalat dua raka’at” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ulama sepakat bahwa yang dimaksud dari shalat dua raka’at ini adalah tahiyatul masjid.
Shalat sunnah Wudhu
Shalat sunnah wudhu adalah sholat dua raka’at ataupun lebih yang dianjurkan Nabi ketika seseorah telah selesai berwudhu. Dan diantara dalil dari sekian banyak dalil yang menunjukan hadist paling shahih adalah ketika percakapan Nabi dengan Bilal.
Dimana Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bertanya kepada bilal tentang amalan apa yang paling bilal sukai. Dan Bilal pun menjawab,
“…tidaklah aku berwudhu ketika siang ataupun malam hari kecuali aku akan shalat dengan wudhuku itu, sesuai dengan apa yang telah ditetapkan untukku” (HR. Bhukhari dan Muslim).
Shalat Sunnah Rowatib
Shalat rowatib adalah seluruh solat yang mendapingi shalat wajib lima waktu yang telah diajarkan oleh Nabi. Shalat ini biasa dikerjakan saat sebelum sholat wajib maupun sesudah shalat wajib.
Dalam shalat rowatib ini ada dua penamaan yaitu Qobliyah dan Ba’diyah. Dan anjuran dari Nabi untuk kita adalah melaksanakan shlat rowatib 12 raka’at dalam sehari semalam.
Dimana terdapat salah satu keutamaan yang telah disampaikan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa shalat dalam sehari semalam dua belas raka’at maka akan dibangunkan untuknya rumah di Surga, yaitu: empat raka’at sebelum zuhur dan dua raka’at sesudahnya, dua raka’at sesudah maghrib, dua raka’at sesudah ‘isya, dan dua raka’at sebelum shubuh” (HR. Tirmidzi).
Shalat Sunnah Dhuha
Shalat dhuha adalah salah satu shalat yang dilaksanakan pada pagi hari tepat nya saat waktu dhuha. Maksud dari waktu dhuha adalah waktu 15 menit setelah terbitnya matahari sampai tibanya waktu dzuhur.
Shalat dhuha ini umumnya dilakukan mulai dari dua raka’at sampai dua belas raka’at, sesuai dengan kemampuan kita
Shalat ini juga memiliki banyak keutamaan, mulai dari dibukakan nya pintu rezeki dan salah satu cara kita untuk bersedekah setiap hari nya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih bernilai sedekah, setiap bacaan tahmid bernilai sedekah, setiap bacaan tahlil bernilai sedekah, dan setiap bacaan takbir juga bernilai sedekah. Amar ma’ruf juga bernilai sedekah, dan nahi mungkar juga bernilai sedekah. Itu semua bisa diganti dengan melaksanakan shalat dhuha sebanyak 2 raka’at” (HR. Muslim).
“Baca Juga: Doa Mendatangkan Rezeki“
Shalat Sunnah Isyroq
Shalat Isyroq adalah solat pelengkap bagian dari awal shalat dhuha, shalat ini dinamakan Isyroq karena shalat ini dilakukan ketika matahari terbit dengan jangka waktu sekitar 15 sampai 20 menit.
Salah satu keutamaan yang paling mulia dari shalat ini yaitu kita bisa mendapatkan pahala haji dan umrah. Seperti dalil dari hadist nabi yang menjelaskan tentang keutamaan shalat ini :
“Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjamaah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh” (HR. Tirmidzi).
Perlu difahami dari hadist ini yaitu maksud dari berdzikir ialah melakukan ibadah bisa dalam mendengarkan tausyiah, membaca Al Qur’an, berdzikir dan ibadah lainnya hingga menjelang waktu dhuha.
“Baca Juga: Keutamaan Shalat Hajat“
Shalat Sunnah Tahajud
Shalat tahajud atau yang biasa disebut solat malam (qiyamul lail) adalah salah satu shalat malam yang dilaksanakan pada malam hari. Shalat ini bisa anda lakukan sebelum tidur ataupun sesudah tidur malam yang jelas dilakukan sebelum masuk nya waktu shubuh.
Shalat ini dilakukan sama seperti shalat dhuha, dilaksanakan satu kali sholat dengan dua raka’at sesuai dengan kemampuan anda.
Ada sebuah hadist yang menunjukkan waktu yang paling mustajab atau waktu yang paling sempurna untuk mengerjakan shalat tahujut ini pada sepertiga malam terakhir. Rasulallah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Shalat yang paling dicintai Allah adalah shalat Nabi Dawud Alaihissallam dan puasa yang paling dicintai Allah juga puasa Nabi Dawud Alaihissallam. Beliau tidur setengah malam, bangun sepertiga malam dan tidur lagi seperenam malam serta berpuasa sehari dan berbuka sehari.” (HR. Bukhari)
“Sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim)
Shalat Sunnah Witir
Shalat witil ini adalah shalat yang dilakukan dalam jumlah raka’at ganjil, sama seperti makna dari witir itu sendiri yaitu ganjil. Anda bisa melakukan shalat ini selepas shalat isya’ hingga menjelang shubuh.
Shalat witir ini juga sering disebut sebagai shalat penutup (akhir) malam, karena itu lah sholat ini biasa dilakukan dengan sholat malam. Dimana shalat ini sebagai penutup dari shalat malam.
Sebagaimana hadist yang disampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda,
“Jadikanlah akhir shalat malam kalian adalah shalat witir” (HR. Bukhari dan Muslim).
Untuk shalat witir ini bisa dilakukan dengan jumlah tiga raka’at atapun satu raka’at, yang jelas jumlah raka’at nya ganjil. anda bisa melakukannya dengan dua cara yaitu :
- Shalat dua raka’at kemudian salam dan ditambah dengan satu raka’at lalu salam.
- Shalat tiga raka’at langsung dengan satu salam di akhir atau hanya satu raka’at saja dengan satu salam.
“Baca Juga: Doa Memohon Kemudahan“
Shalat Sunnah Mutlak
Shalat sunnah mutlak adalah shalat yang dilakukan yang tidak terikat dengan waktu tertentu, sebab tertentu, tempat tertentu atau jumlah raka’at tertentu. Dengan artian shalat ini bisa dilakukan kapanpun dan dimana pun.
Dengan pengecualian pada waktu-waktu yang dilarang untuk melaksanakan shalat sunnah dan tempat-tempat tertentu yang memang dilarang melaksanakan shalat seperti kuburan, kamar mandi dan lain sebagainya.
Untuk waktu yang dilarang melakukan shalat sunnah tanpa sebab (mutlak) yaitu :
- Waktu dimana setelah shalat shubuh sampai tiba nya waktu isyroq atau terbitnya matahari.
- Waktu dimana matahari tepat di atas kepala kita hingga sepenggal tongkat ke barat.
- Waktu setelah melaksanakan shalat ashar saat matahari mulai menguning hingga matahari terbenam ketika tibanya waktu maghrib.
Shalat Sunnah Gerhana
Shalat gerhana adalah shalat yang dilakukan ketika sedang terjadi gerhana matahari dan gerhana, shalat ini biasa disebut dengan shalat kusuf dan khusuf. untuk pelaksanaan shalat gerhana ini punya tata cara nya tersendiri, jadi hanya bisa di bahas khusus untuk shalat ini.
Ulama sepakat shalat ini adalah shalat sunnah, akan tetapi ada juga sebagian ulama yang berpendapat bahwa shalat ini wajib dengan dalil yang diperkuat dari hadist Nabi, “Jika kalian melihat dua gerhana(matahari dan bulan), maka bersegeralah menunaikan shalat” (HR. Bukhari).
Penutup
Alhamdulillah kita sudah dipenghujung pembahsan tinggal satu lagi yang ingin saya sampaikan. shalat sunnah ini dianjurkan utuk dilakukan pada rumah masing-masing seperti hadist dari Rasulallah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya shalat yang paling utama adalah shalat yang dilakukan seseorang di rumahnya, kecuali untuk shalat wajib” (HR. Bukhari dan Muslim).
Demikianlah pembahasan shalat sunnah kita pada kesempatan kali ini, semoga kita bisa dimudahkan dalam melakukan segala amal kebaikan tambahan, sampai jumpa pada artikel berikut nya.
Refrensi: yufid.org