Kerangka Konseptual

kerangka konseptual

Hello sobat lintar, udah lama nih admin gak update artikel, mungkin sekitar 4 bulanan lebih kayaknya. Nah, pada topik kali ini saya kan membahas tentang kerangka konseptual..

Sebelumnya sudah tahu belum apa dimaksud dengan kerangka konsep? pasti masih banyak yang bingung atau ada yang punya tugas diminta membuat kerangka konsep tapi belum tahu maksudnya apa. So, yuk kita simak bersama penjelasannya berikut ini.

Pengertian Kerangka Konseptual

Kerangka konsep adalah gambaran/skema/bagan yang menggambarkan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, atau kerangka konsep merupakan kerangka berpikir yang membentuk teori, dengan menjelaskan keterkaitan antar variabel yang belum diketahui.

Jadi bisa disimpulkan bahwa kerangka konsep merupakan susunan kontruksi logika yang diatur dalam rangka menjelaskan variabel yang akan diteliti.

Dimana, kerangka ini disusun untuk menjelaskan kontruksi aliran logika untuk memperjelas variabel yang sedang diteliti. Sehingga, elemen dari pengukurnya dapat diperinci secara kongkrit.

Dimana saja sih kerangka konseptual digunakan?

Kerangka konseptual ini biasanya sangat sering digunakan pada jenjang pendidikan baik itu Sarjana (S1), Magister (S2), dan juga Doktor (S3)

Tujuan Kerangka Konseptual

Tujuan dibuatnya kerangka konsep adalah untuk memberkan pedoman dalam penyusunan dan juga penyajian laporan secara umum atau general.

Maka dari itu dengan adanya kerangka konseptual, minat dari penelitian bisa lebih berfokus ke dalam bentuk yang layak diuji serta memudahkan dalam menyusun hipotesis dan memudahkan identifikasi fungsi dari berbagai variabel penelitian.

Sebelum kita membuat kerangka konseptual, ada baiknya kita juga memperhatikan hal-hal yang akan menjadi bahan pertimbangan dalam membuat kerangka konseptual, Seperti:

1. Tujuan dilakukannya penelitian?

Kita semua tentu sudah tahu bahwa penelitian itu dilakukan agar bisa mencari suatu kebenaran dari data atau masalah yang ditemukan.

Contohnya dengan membandingkan hasil penelitian yang telah ada dengan penelitian yang sedang atau yang akan dilakukan sekarang.

Bisa juga, membantah ataupun membenarkan hasil penelitian sebeumnya, dengan menemukan suatu kajian baru (ilmu baru) yang akan digunakan dalam menjawab masalah-masalah yang ada.

2. Bagaimana proses penelitian dilakukan?

Nah, untuk proses penelitian sendiri bisa dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kebutuhan yang kalian perlukan. Bisa, melakukan penelitian dengan metode sampling, olah literarure (studi pustaka), studi kasus dan lain sebagainya.

3. Apa yang akan diperoleh dari penelitian tersebut?

Sebetulnya yang akan kalian peroleh dari sebuah penelitian itu tergantung dari pemikiran atau konsep yang terdapat dalam kerangka tersebut.

Walaupun tidak semuanya yang diinginkan sesuai dengan apa yang kita pikirkan sebelumnya.

4. Untuk apa hasil penelitian tersebut?

Nah, untuk menjawab pertanyaan ini kita harus kembali pada point pertama yaitu “mengapa penelitian itu dilakukan?”

Intinya adalah untuk mencari kebenaran akan sesuatu hal ataupun masalah yang krontroversi di kalangan masyarakat. Atau bisa juga untuk membantah opini maupun mitos yang tersebar pada masyarakat umum.

Selain itu juga hasil dari penelitian yang kita peroleh juga harus bermanfaat bagi banyak kalangan masyarakat, sehingga penelitian tersebut tidak dianggap sia-sia.

Landasan Kerangka Pemikiran/Konseptual

Perlu kita ketahui bersama, bahwa dalam pembuatan kerangka konseptual ini terdapat tiga garis besar landasan terhadap sebuah penelitian. Yaitu:

1. Landasan Berpikir Deduktif: mencangkup analisis teori, konsep, premis, dan prinsip yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Maka dari itu si peniliti harus membuat analisis yang kritis dan juga hati-hati dalam menelaah semua kepustakaan yang berhungungan dengan subyek penelitian secara cermat, sebelum memformulasikan sebuah hipotesis agar bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar penelitian tersebut.
2. Landasan Berpikir Induktif: merupakan analisis gabungan dari hasil penulusuran terhadap sebuah penelitian orang lain yang mendahului kita, terkait masalah dan tujuan dari penelitian.
3. Landasan dalam merumuskan permasalahan serta penetapan tujuan, sebuah penelitian atas dasar sintesis dari analisis landasan pertama dan kedua, dengan cara berpikir yang kreatif-inovatif.
Landasan kerangka konseptual atau pemikiran

Cara Membuat Kerangka Konseptual

contoh cara membuat kerangka konseptual

Untuk pembuatan kerangka konseptual ini sebetulnya kita hanya perlu mengamati hungan konsep dengan suatu penelitian yang akan dilakukan.

Nah, step dasar atau langkah sederhanyanya bisa dilakukan dengan cara berikut:

1. Menyeleksi dan mendefinisikan sebuah konsep melalui logika berfikir. Kemudian, caba dengan menjelaskan secara sederhana dan berdasar akan masalah yang sedang diteliti
2. Mengembangkan suatu pernyataan-pernyataan yang saling berhubungan.
3. Mengembangkan konsep yang telah ada dalam kerangka maupun didalam gambar sebagai berikut:

A. Konsep harus disesuaikan dengan permasalahan.

B. menjelaskan bagaimana hubungan variabel dengan masalah, kemudian membuat sebuah hipotesis atau bisa juga menduga penyebab dari masalah tersebut. Sebagaimana arah dari kerangka yang kemudian di sesuaikan dengan variabel yang akan ditulis, lalu dikembangkan dengan menggunakan kerangka untuk membuat garis manakah yang harus diteliti. Bisa dengan menggunakan garis terputus ataupun sambung. Selanjutnya buatlah panah pada bagian yang memberikan pengaruh terhadap tujuan supaya lebih mudah dalam pembuatannya.

C. Mengidentifikasi serta menganalisis kembali teori yang akan diaplikasikan.
Cara sederhana membuat kerangka konseptual

Baca Juga: Instrumen Penelitian

Contoh Kerangka Konseptual Akuntansi

Berikut ini sebuah contoh sederhana kerangka konseptual akuntansi atau laporan keuangan.

Tujuan Pelaporan Keuangan

1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
2. Untuk memberikan infomasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, salah satu contohnya seperti informasi aktivitas pembiayaan investasi.
5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.
Tujuan pelaporan keuangan

Baca Juga: Teknik Analisis Data

Karakteristik Kualitatif

kerangka konseptual laporan keuangan

1. Relevan

Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan cara membantu mereka dalam mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, dan memprediksi masa depan.

Serta menegaskan ataupun mengoreksi kembali hasil evaluasi mereka di masa lalu. Maka dengan demikian, informasi laporan keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan maksud penggunanya.
Karakteristik kualitatif relevan

2. Dapat Dibandingkan

Sebuah informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya.

Perbandingan dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapar dilakukan apabila suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun.

Sedangkan perbandingan secara ekternal dapat dilakukan bila entitas yang diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. Dan apabbila entitas pemerintah menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih baik daripada kebijakan akuntansi yang sekarang diterapkan, perubahan tersebut diungkapkan pada periode terjadinya perubahan.
Karakteristik kualitatif yang dapat dibandingkan

3. Andal

Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi.

Informasi mungkin juga relevan, tetapi jika penyajiannya tidak dapat diandalkan, maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan.
Karakteristik kualitatif andal

4. Dapat Dipahami

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus bisa dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk atau istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna.

Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan operasientitas pelaporan, serta adanya kemauan pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud.
Karakteristik kualitatif yang dapat difahami

Elements

element kerangka konseptual laporan keuangan

Assets adalah seumber daya yang dikendalikan oleh entitas sebagai akibat dari kejadian yang sudah lampau, dimana dari sumber daya itu manfaat ekonomi akan mengalir kepada entitas di masa depan.
Hutang adalah kewajiban entitas sekarang yang timbul dari kejadian yang sudah lampau sehingga penyelesaiannya akan mengakibatkan arus keluar sumber daya (manfaat ekonomi) dari entitas di masa depan.
Ekuitas adalah kepetingan/klaim residual atas aset entitas setelah dikurangi seluruh liabilitasnya.
Pendapatan adalah bertambahnya manfaat ekonomi selama periode akuntansi berupa arus masuk atau peningkatan potensi jasa aset atau berkurangnya liabilitas yang mengakibatkan bertambahnya ekuitas.
Biaya adalah berkurangnya manfaat ekonomi selama periode akuntansi berupa arus keluar atau penurunan potensi jasa aset maupun timbulnya liabilitas yang berdampak terhadap berkurangnya ekuitas, selain yang terkait dengan distribusi kepada pemilik.
Element laporan keuangan