Contoh Majas Ironi

contoh majas ironi

Contoh Majas Ironi – Hai sobat lintar, masih seputar pembahasan tentang majas. Kali ini kita akan membahas sebuah jenis majas pertentangan yaitu majas ironi. Sebelumnya apakah sobat sudah tahu apa itu majas ironi?

Majas ironi merupakan majas dengan ungkapan sindiran halus yang sering sekali dipakai dalam percakapan sehari-hari. Tujuan dari majas ironi sendiri agar si lawan bicara atapun pembaca dapat merasakan kesan sindiran terhadap kalimat yang di utarakan.

Nah, kalau kalian masih bingung coba simak artikel berikut ini.

Pengertian Majas Ironi

Majas ironi adalah sebuah ungkapan atau gaya bahasa sindiran yang mengandung pernyataan yang sangat bertentangan atau berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada.

Majas ironi ini sering sekali digunakan sebagai sindiran halus, agar seseorang yang dituju tidak merasa tersinggung.

Contoh: “Adikmu ternyata sangat rajin yah, pukul sembilan pagi saja dia baru bangun tidur”.

Makna: Kata sangatrajin diatas sebenarnya bermakna malas, hal ini dilakukan sebagai sebuah sindiran

Contoh: “Kamarmu bersih sekali, sampai plastik-plastik mananan menumpuk bersama buku-buku”.

Makna: Kata bersih sekali sebetulnya bermakna kotor sekali, hal ini di ungkapkan sebagai sindiran

Ciri-ciri majas ironi

Ada beberapa ciri-ciri dari majas ironi:

  • Pernyataan ungkapan yang disampaikan sangat berlawanan dengan fakta yang terjadi.
  • Ironi ini bersifat menyembuyikan atau menutupi maksudh yang sebenarnya.
  • Ironi umumnya disampaikan dengan kata-kata yang halus, namun memiliki maksud yang agak kasar sebagai sindiran.

Baca Juga: Contoh Majas Paradoks

Contoh Majas Ironi

Berikut ini beberapa contoh majas ironi dalam kalimat sederhana:

  • Dia sangat baik menyimpan tabungan teman sekelas sampai gak ada uang yang tersisa sedikitpun.
  • Luas sekali wawasanmu, sampai-sampai aku tidak faham semua pembicaraanmu.
  • Aku sangat senang sekali dia di rumahku karena membuat suasana nyaman, sampai-sampai aku tidak bisa belajar.
  • Bersih sekali telingamu seperti telinga bayi yang udah lama gak terawat.
  • Sungguh anak soleh dan berbakti. Kamu kerja sampai sukses gak ada uang sedikitpun diterima oleh orang tua mu.
  • Jangan bergaul denganya, dia adalah keturunan darah biru. Sehingga kita tak pantas bersamanya. Dia hanya bergaul dengan orang-orang kaya.
  • Cepat sekali Kamu bangun keluar kamar, sekalian bangun sore.
  • Cepat sekali Kamu merapikan tempat tidurmu sampai 5 jam belum selesai.
  • Kamu sungguh cepat dan tepat sampai-sampai Kamu datang terlambat.
  • Kamu sungguh pandai sekali, saking pandainya Kamu peringkat terakhir dalam satu kelas.
  • Novita sangat pandai setrika sampai-sampai baju yang di setrikanya tidak rapi.
  • Semua idemu memang cemerlang, sampai kami tidak ada yang sanggup menjalankannya.
  • Aku sungguh kagum dengamu pemikiranmu yang dewasa sekali, sampai-sampai Kamu menonjok anak kecil itu.
  • Makanan ini sangat enak sekali hingga aku tidak bisa memakanya dengan nikmat.
  • Halus sekali suaramu, seperti suara kendaraan beroda tiga.
  • Lukisanmu sangat bagus dan rapi sekali sampai-sampai aku tidak bisa memahaminya.
  • Cepat sekali Kamu pulang ke rumah dari pagi sampai jam 12 malam Kamu baru sampai dirumah.
  • Kamu rajin sekali merawat gigi, sampai-sampai warnanya menyerupai emas 24 karat.
  • Novita pintar sekali memasak sampai tidak ada yang memakan masakannya.
  • Bajumu sangat rapi seperti anak kecil yang masih belajar pakai baju.
  • Kamu selalu masak tepat waktu ya, sampai nenek Kamu belum kemasukan nasi sedikitpun hingga siang hari.
  • Orang Indonesia memang ramah kepada semua orang, sampai penjajahpun dipersilahkan masuk begitu saja.
  • Cuaca di Blitar sangat panas sampai-sampai baju yang aku jemur basah semua.

Baca Juga: Contoh Majas Metafora

Contoh kalimat bermajas ironi dalam puisi

Berikut ini contoh-contoh kalimat bermajas ironi yang ada dalam sebuah puisi:

  • Kamu adalah pahlawanku yang selalu ada disampingku dan menjaga aku, bahkan disaat aku terjatuh Kamu tinggalkan.
  • Laki-laki itu sangat kuat, bahkan beban yang seringan spon ini dia tidak sanggup mengangkat.
  • Suaramu itu sangat merdu sekali sampai telingaku tak sanggup mendengarnya.
  • Celanamu itu sangat bersih banunya menyengat kehidung sampai mampet.
  • Makanannya lezat sekali, aku sampai tidak sanggup lagi memakannya.
  • Kamu ini sangat lucu sekali seperti boneka yang imut sampai-sampai anak kecil melihat sampai tidak mau.
  • Kota itu sangat sangat hijau sekali sampai tidak ada tanaman yang ada di kota itu.
  • Kampungmu sangat bersih dengan sampah sampai aku lewat tidak bisa.
  • Kamu sangat rajin memelihara kelinci sampai tak satupun kelinci yang tersisa.
  • Aku sangat kagum denganmu istrimu terlantar sedangkan Kamu enak-enakan Kamu adalah suami yang bertanggung jawab sekali.
  • Untung saja ada yang menyumbang, hari ini bisa memakan kata-kata sakitmu.
  • Kamu anak yang pandai, nilai ulanganmu dapat nilai terakhir.
  • Aku sangat kagum denganmu, sepeda baru saja Kamu bisa merawatnya, sampai tidak ada aksesoris yang tersisa.
  • Kamu sangat rajin menyirami tanaman, tanaman yang dulunya hijau segar sekarang menjadi kering.
  • Jerukmu sangat manis sekali seperti yang membawa sampai aku tidak bisa memakannya.

Demikian artikel tentang majas ironi, semoga pembahasan ini bermanfaat bagi para pembaca setia lintar.

Baca Juga: Contoh Majas Simile