Contoh Majas Eufimisme – Hai sobat lintar, kali ini kita akan membahas tentang jenis majas atau gaya bahasa perbandingan yaitu majas eufimisme. Sebelumnya apakah kalian sudah tahu apa itu eufimisme?
JIka sobat masih bingung, coba simak pembahasan artikel berikut ini.
Pengertian Majas Eufimisme
Majas eufimisme adalah ungkapan atau gaya bahasa yang mengandung pernyataan kasar, akan tetapi diungkapkan dengan kata yang lebih halus, dengan kata lain tujuan dari majas eufimisme ini untuk menunjukkan kesopanan dengan memperhalus gaya bahasanya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), eufimisme merupakan ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasakan kasar atau dianggap tidak menyenangkan.
Contoh: “Farhan siswa yang pandai, akan tetapi keluarganya adalah orang yang kurang mampu“Kata ‘kurang mampu‘ yang dimaksud dalam kalimat diatas adalah miskin. |
Contoh: “Bapak paruh baya yang sering tidur di depan toko adalah seorang tuna wisma“Kata ‘tuna wisma‘ yang dimaksud dalam kalimat diatas adalah gelandangan. |
Contoh: “Bu Fina sedang mencari seorang asisten rumah tangga untuk membantu pekerjaan rumahnya”Kata ‘asisten rumah tangga‘ yang dimaksud dalam kalimat diatas adalah pembantu. |
Ciri-ciri majas eufimisme
Ada beberapa ciri-ciri untuk mengidentifikasi kalimat bermajas eufimisme:
- Eufimisme ini digunakan untuk mengganti kata yang dianggap tabu (tidak boleh diucapkan)
- Eufimisme ini digunakan untuk mengganti kata yang mengalami peyorasi (perubahan makna yang dulunya tidak dianggap kasar kemudian menjadi kasar)
- Eufimisme biasanya digunakan sebagai komunikasi dengan orang yang lebih tua agar terlihat dan terkesan lebih sopan.
Jadi, intinya majas eufimisme ini merupakan pemilihan kata untuk menggantikan kata yang dianggap kasar atau kurang pantas untuk diucapkan.
Contoh Majas Eufimisme
Berikut ini contoh kalimat bermajas eufimisme:
- Setelah lulus kuliah, Diah menjadi koki di restoran ayam bakar itu. (Pramusaji = tukang masak di rumah makan).
- Tuan putri sedang mencari pramuwisma untuk merawat kebersihan di istananya yang besar. (pramuwisma = pembantu rumah tangga).
- Mohon maaf, saya ingin minta izin ke kamar kecil. (Kamar kecil = WC).
- Orang tuna netra mempunyai hak yang sama dengan orang normal yang lainnya. (Tuna netra = buta).
- Adin telah menjadi tuna wicara sejak duduk di bangku SMK. (Tuna wicara = bisu).
- Adik dari temanku telah berpulang kepada Ilahi. (Berpulang = meninggal).
- Seorang wanita yang hamil wajib mengatur makanan yang dikonsumsi agar bayi yang ada dalam kandungannya tidak menjadi tuna daksa. (tuna daksa = cacat fisik).
- Harapan melanjutkan jenjang pendidikannya diperguruan tinggi mirip dengan mimpi saja, karena ia kurang mampu untuk mencapainya. (belum mampu = tidak punya uang).
- Banyak masyarakat Maluku yang masih menjadi tunaaksara hingga kini. (tuna aksara = buta huruf).
- Romli akhirnya keluar dari kantor KPK memakai rompi oren. (rompi oren = baju tahanan).
- Masyarakat sekitar kompleks ini sudah terbiasa dengan berita miring tentang dirinya. (berita miring = hal-hal buruk).
- Beberapa kali raisa mendapat teguran dari bosnya karena kurang teliti menghitung uang kas perusahaan. (kurang teliti = ceroboh).
- Putra bapak memang agak ketinggalan dibandingkan teman temannya. (ketinggalan = kurang pintar).
- Kalau kau malas beraktivitas dan bekerja, kamu bisa menjadi orang yang tuna wisma. (Tuna wisma = gelandangan).
- Kakak Dwi merupakan lulusan S1 Hukum dari Universitas terbaik di Indonesia namun masih menjadi tuna karya juga. (tuna karya = pengangguran).
- Sultan termasuk dari keluarga ekonomi bawah. (ekonomi bawah = miskin).
- Kehidupan yang kejam di ibu kota, membuat Rara harus menjadi tuna susila. (tuna susila = pekerja seks komersial).
- Tidak disangka adik Ria yang berusia 5 tahun telah mendahului orang orang disekitarnya. (mendahului = meninggal).
- Oknum polisi itu diberhentikan dengan tidak hormat karena telah mencemarkan nama baik profesi dengan berbuat kejahatan. (diberhentikan = dipecat).
- Semua buruh pabrik tembakau itu dirumahkan tiba- tiba tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. (dirumahkan = di-PHK).
Contoh majas eufimisme singkat
Berikut ini contoh kalimat bermajas eufimisme singkat dan sederhana:
- Firman memiliki kepribadian yang sedikit berbeda dengan teman teman sebayanya. (berbeda = aneh).
- Banyak penduduk yang kekurangan makan di musim krisis panen ini. (kekurangan makan = kelaparan).
- Petugas itu diistirahatkan sementara dari tugasnya. (diistirahatkan sementara = skorsing).
- Koruptor yang mengambil uang subsidi untu rakyat itu akhirnya dibekuk oleh kepolisian di kantornya. (koruptor = pencuri uang rakyat).
- Kalangan masyarakat kelas atas sedang berfoya foya di kapal pal pesiar untuk menyambut tahun baru.(masyarakat kelas atas = kaya).
- Leli menjadi volunter di lembaga swadaya masyarakat yang menaungi anak anak dengan tuna grahita. (tuna grahita = keterbelakangan mental).
- Ingin meneruskan kuliahnya diperguruan tinggi seperti mimpi saja baginya, karena ia belum mapan untuk mencapainya. (belum mapan = tidak mampu secara finansial).
- Pejabat yang terlibat korupsi itu mengenakan rompi orange saat digandeng polisi. (rompi orange = baju tahanan).
- Wanita itu sudah terkenal sebagai pramuria di lingkungannya. (pramuria = PSK).
- Banyak tuna karya tersebar diseluruh Indonesia meskipun memiliki ijasah perguruan tinggi. (tuna karya = pengangguran).
- Kakek Dia sudah kembali ke pangkuan Yang Kuasa. (kembali ke pangkuan = meninggal).
- Arul menjadi pramusaji di restoran padang depan sekolah. (Pramusaji = juru masak).
- Beberapa kali ia mendapat teguran dari atasannya karena kurang teliti menghitung uang kas perusahaan. (kurang teliti = ceroboh).
- Warga sekitar perumahan ini sudah terbiasa dengan berita miring tentang dirinya. (berita miring = hal-hal buruk).
- Paranormal berkedok agama itu akhirnya dihukum dan masuk jeruji besi. (paranormal = dukun).
- Para pengemis yang ada dijalanan itu adalah tuna wisma. (tuna wisma = gelandangan).
- Pramuniaga di Seven Eleven Market itu sangat cantik. (pramuniaga = penjaga toko).
- Diah berprofesi sebagai seorang pramuniaga di swalayan yang ada di desanya. (pramuniaga = penjaga toko).
Baca Juga: Contoh Majas Metafora
Contoh kalimat bermajas eufimisme
Berikut ini beberapa contoh majas eufimisme beserta penjelasannya:
- Banyak sekali orang tidak sehat yang ditemui berkeliaran di jalan jalan. (orang tidak sehat = orang gila).
- Mungkin sebaiknya hubungan ini tidak dilanjutkan karena kita sudah tidak sejalan lagi. (putus).
- Kakak menjadi pramusaji di kapal pesiar yang megah dan berlayar ke berbagai negara. (Pramusaji = juru masak).
- Dina divonis tuna ganda sejak usia 10 tahun dimana dia tidak bisa berjalan dan juga tidak bisa mendengar. (tuna ganda = cacat kombinasi).
- Orang malas yang tidak mau bekerja akhirnya menjadi peminta – minta. (peminta minta = pengemis).
- Dalam dunia kesehatan, konsumen jiwa sehat diperlakukan dengan sangat baik untuk menjaga kestabilan emosinya. (konsumen jiwa sehat = orang gila).
- Perawat spesialis itu merawat banyak pasien di rumahnya. (pasien = orang sakit).
- Zahra meminta ijin untuk ke belakang di tengah tengah berjalannya kuliah. (ke belakang = ke kamar mandi).
- Padli seorang tuna laras sehingga tidak bisa bernyanyi dengan baik. (tuna laras = cacat suara/nada).
- Dibalik jerui besi adalah orang orang yang pernah melakukan kesalahan atau pelanggaran hu (jeruji besi = penjara).
- Orang-orang yang malas bekerja akhirnya menjadi peminta-minta. (peminta minta = pengemis).
- Pramuniaga di Indomaret itu sangat cantik. (pramuniaga = penjaga toko).
- Kakek terburu buru ingin buang air kecil sampai berlari lari. (buang air kecil = kencing).
- Pemuda yang tidak pernah belajar huruf akan menjadi tuna aksara. (tuna aksara = buta huruf).
- Ade kurang pintar sehingga dia tidak naik kelas. (kurang pintar = bodoh).
- Ramalan dari paranormal jangan dipercaya seluruhnya. (paranormal = dukun).
- Kakak Nini merupakan lulusan S1 Sosiologi dari Universitas terbaik di Indonesia namun masih menjadi tuna karya juga. (tuna karya = pengangguran).
- Harapannya pupus untuk bekerja di perusahaan ternama itu, karena keterampilannya yang kurang memadai (kurang memadai = tidak pandai).
Baca Juga: Contoh Majas Personifikasi