Budidaya Ikan Nila -Siapa lagi yang tidak kenal dengan ikan nila? kita semua tahu akan jenis ikan air tawar ini. Karena keunggulan daging nya yang sangat gurih dan tidak berduri halus seperti ikan lainnya.
Mungkin dari anda ada yang tertarik membudidayakan ikan nila. Sama seperti saya, jujur saja sebelumnya saya tidak tahu akan tentang cara membudidayakan ikan ini.
Yang saya fikirkan hanya modal yang cukup besar untuk membudidayakan nya. Usut punya usut saya pun mencari info tentang cara membudidayakan ikan nila yang menguntungkan.
Ternyata ikan nila ini punya harga jual yang sangat tinggi loh dan juga ikan nila ini sangat mudah di budidayakan.
Karena memang setiap 3-4 bulan ikan ini akan melakukan perkawinan.
Jadi sekali panen modal kita sudah bisa balik 100% plus tambahan nya.
Perlu diingat banyak sekali jenis ikan nila yang sudah dikembangkan, mulai dari nila merah, nila hitam, nila larasati dan lainnya.
Tentang Ikan Nila Gesit
Disini saya hanya memilih jenis ikan nila gesit atau yang mana ikan ini merupakan rekayasa genetik yang dikembangkan oleh Pusat Teknologi Produksi Pertanian. Atau bisa dibilang ikan ini adalah jenis Produk Indonesia.
Kenapa sih saya menyarankan untuk membudidayakan ikan nila gesit ? karena ikan ini adalah hasil dari perkawinan kromosom YY. Atau bisa dibilang perkawinan ini 98-100 persen keturunannya adalah ikan jantan.
Lalu, kenapa sih harus ikan jantan ?
Keunggulan ikan nila gesit ini adalah pertumbuhan yang sangat cepat karena seperti yang saya bilang tadi, ikan ini memiliki kromosom jantan.
Dan kenapa budidaya harus jantan semua ?
karena dengan jantan ini dia tidak akan terpotong pertumbuhannya dengan siklus perkawinan, jadi pikiran nya hanya makan terus hingga berukuran konsumsi.
Contohnya adalah ikan ini bisa sampai ukuran konsumsi antara 1 kilo lebih.
Karena itu tadi pikiran nya hanya makan saja, tidak berpatok pada siklus perkawinan yang biasanya ketika berumur 3-4 bulan.
Sedangkan saat proses perkawinan itu ikan nila tidak akan mau makan.
Intinya jika jenis ikan lain ketika berusia 3-4 bulan ia melakukan siklus kawin dan tidak mau makan.
Jika dibandingkan dengan ikan nila gesit ini keunggulan nya adalah 98-100 % kelamin nya adalah jantan,dimana yang benak nya hanya makan dan makan.
Min, saya masih bingung ?
Gini, yang saya maksud disini adalah ikan nila gesit indukan, oke.
Yang mana anakkan nila gesit ini akan menjadi calon ikan pembesaran.
Sekedar pengetahuan saja, anakan ikan gesit ini sangat cepat pertumbuhanya. Yang mana dalam 4-5 bulan bisa berbobot kurang lebih 600-800 gram per ekor loh.
maka dari itu saya menyaran kan anda untuk membudidayakan ikan ini.
Dalam tahapan ataupun cara membudidayakan ikan nila gesit ini ada beberapa step, seperti pemeliharaan kolam, penetasan, pemijahan, pembesaran dan seterusnya.
Tahap-Tahap Budidaya Ikan Nila Gesit
Dalam membudidayakan ikan nila kita perlu memperhatikan tentang apa saja sih yang dibutuhkan agar hasil budidaya ikan nila ini bisa perfect.
Karena itulah yang diinginkan konsumen, tapi tenang saja ikan nila ini adalah jenis ikan tidak banyak kebutuhan, dalam artian mudah untuk di budidayakan. Berbeda dengan budidaya ikan koi dan ikan hias yang perlu perawatan yang intensif.
Sehingga memungkinkan untuk beranak pinak dengan baik dan juga ikan ini tahan dengan lingkungan air tawar mana pun baik itu di sungai, danau, waduk dan seterusnya.
Jadi jangan takut akan biaya pembuatan kolam, kemungkinan dalam pembudidayaan ini yang perlu kita perhatikan adalah dalam masalah pakan.
walaupun ikan ini sejenis omnivora, yang mana ia memakan plankton dan tumbuhan air, tetapi tetap saja kita perlu memperhatikan protein dalam pakan tersebut.
Dalam menjaga pertumbuhan dan kesehatan ikan saya menyarankan untuk memberi pakan pelet yang berprotein 30%.
Persiapan Seleksi Kolam
Hal pertama yang perlu kita siapkan adalah kolam pemeliharaan, karena kolam termasuk yang mempengaruhi akan kualitas ikan yang dibudidayakan.
Dan jenis kolam yang ideal atau cocok untuk ikan nila adalah kolam tanah dengan tekstur liat ataupun liat berpasir.
Lalu anda bisa membuat kemiringan kolam dengan 3-5% kemiringan dari ukuran kolam, dimana tujuan nya agar dalam pengairan kolam lebih mudah.
Perlu diketahui juga dengan warna kolam, seandainya kolam anda berwarna hijau ke kuning-kuningan itu artinya kolam kaya akan plankton/alga dan ini kurang baik jika terlalu kekuningan.
Kolam yang baik adalah kolam yang berwarna hijau kecoklatan, yang mana kolam ini banyak mengandung Diatomae.
Jika anda masih kurang faham dengan warna kolam, anda bisa menggunakan alat Secchi Disc.
Perlu diingat juga ikan nila akan susah berkembang biak jika debit air terlalu deras, karena ikan nila hanya suka dengan kolam yang tenang dan bersih akan limbah.
Lanjut ke pembahasan selanjutnya.
Pemijahan Indukkan dan Larva
Tadi sudah kita bahas tentang persiapan kolam, akan tetapi saya belum memberikan spesifikasi kolam yang untuk pemijahan atau kolam indukan ini.
Jadi untuk kolam induk atau pemijahan ini kita bisa menggunakan ukuran 35-70 meter persegi, ini sih tergantung lahan yang kita punya saja yang jelas tiap 1 meter persegi bisa untuk 2 ekor indukan.
Lalu, saran saya usahakan dasar kolam ini berpasir dan untuk kedalam kolam sekitar 40-60 cm.
Dan jangan lupa sterilkan kolam terlebih dahulu sebelum melakukan pemijahan, biasanya kita memberikan pupuk kandang dan kapur 7 hari sebelum pemijahan.
Langkah ini dilakukan agar ikan nila bisa terhindar dari penyakit dan hama.
Mas untuk indukkan rasionya berapa ?
Untuk rasio seleksi indukkan saya menyarankan 1 ekor jantan dengan 3 ekor betina, jika anda mempunyai lahan 700 meter persegi anda bisa menaruh 100 jantan dan 300 betina.
Untuk cara membedakan jantan dan betina gimana ya mas ?
Cara membedakan nya sangat mudah tinggal di pijat saja bagian anus ikan, jika ketika dipijat mengeluarkan air itu artinya dia jantan atau bisa juga dengan melihat kelamin yang lebih menonjol.
Sedangkan betina tidak menonjol seperti jantan.
Mas Berapa lama untuk pemijahan ini ?
Untuk pemijahan bisa diukur dengan patokan 2 minggu atau 15 hari, jika sudah lebih dari itu kita bisa langsung memanen larva dari ikan nila.
Mas kira-kira satu betina ikan nila bisa menghasilkan berapa telur ?
Biasanya satu betina itu bisa menghasilkan sekitar 15 sampai 20 ribu telur.
Lanjut lagi Pak Eko !
Kolam Pendederan Ikan Nila
Untuk kolam pendederan larva ikan nila kita bisa menggunakan kolam terpal dengan ukuran 200cm x 100cm x 50cm.
Didalam kolam pendederan ini dibagi menjadi 3 tahap, yang mana diawali dengan penen larva setelah pemijahan.
Dan tujuan dibuatnya kolam pendederan ini adalah sebagai tempat pembesaran benih ikan nila hingga berukuran 2-3cm atau sekitar berumur 15-20 hari.
Jika sudah berukuran 2-3cm benih ikan nila ini bisa langsung dipanen dengan dijual ataupun di tempatkan ke tempat pembesaran yang kedua.
Dimana pada tempat pembesaran benih kedua, berpatokan sampai benih berukuran 5-7cm.
Pada masa pendederan atau pembesaran larva ke benih ikan umumnya hanya menghasilkan 70% tingkat hidup, dengan tingkat kematian 30%.
Selama pemberian pakan untuk pendederan benih tahap 1 dan 2 biasa diberikan 3 kali sehari yaitu pagi, siang dan sore.
Dengan jenis pelet halus yang mengandung 20-30% protein.
Pembesaran Benih Ikan Nila
Sebelum masuk ke pembesaran benih ikan kita perlu menyiapkan kolam nya terlebih dahulu, karena akan diisi dengan jumlah dan ukuran ikan yang sudah lanjut sampai menjadi ikan yang layak konsumsi.
Pertama, dasar kolam pembesaran harus dikeringkan terlebih dahulu, dengan cara dijemur 3-5 hari, yang jelas dasar kolam harus kering.
Kedua, silahkan tebarkan air kapur pada tanah dari dasar kolam, tujuan nya untuk memperbaiki pH tanah dan menghilangkan hama yang ada disekitar tanah.
Ketiga, berikan pupuk kandang 1 ton/ha.
Jika sudah dilakukan persiapan nya, saat nya melakukan pengairan awal berikan pengairan dengan kedalaman sekitar 5-10 cm, biarkan air tersebut selama 2-3 hari agar tanah dasar mempunyai mineral.
Kemudian, anda bisa menambahkan air lagi setelah langkah tadi sedalam 70-100 cm, barulah bibit ikan bisa menjadi pembesaran.
Nah, dalam pembesaran ini ikan nila kira-kira sudah berumur 3 bulanan yang mana beratnya sudah mencapai 100-200 gram dengan panjang 10-12cm.
Kemudian dilanjutkan hingga ikan berumur 6 bulan dari usia awal ketika masih menjadi larva atau telur.
Bisa di perkirakan ikan ini sudah berbobot antara 400-600 gram dengan panjang 15-20 cm, yang mana sudah layak untuk menjadi porsi konsumsi.
Dan jika anda ingin melanjutkan untuk menjadikan ikan ini sebagai indukkan anda harus menunggu hingga 1-2 bulan agar menjadi calon indukan yang bagus.
Perlu di catat untuk usia indukan yang produktif antara 1-1,5 tahun saja, karena jika sudah lebih dari waktu yang ditentukan kemungkinan kualitas anakan yang dihasilkan akan kurang baik.
Pemberian Pakan Ikan Nila
Perlu diketahui ketika kita sudah memberikan pupuk pada kolam. Maka kolam akan sendirinya merangsang pertumbuhan yang menghasilkan plankton, cacing, siput dan lain sebagainya.
Dimana semua itu dijadikan sebagai pakan alami si ikan nila. Karena ikan nila ini salah satu jenis omnivora, dimana ia memakan apasaja mulai dari tumbuhan, plankton, pelet dst.
Dan untuk pemberian pakan induk ikan nila tambahan berupa pelet yang mengandung protein 25-40% dengan kandungan lemak tidak lebih dari 3%.
Dalam pembentukan telur pada ikan juga memerlukan bahan protein yang cukup di
dalam pakannya.
Yang mana harus anda ditambahkan vitamin E dan C, dan ini berasal dari toge dan daun-daunan/sayuran yang sudah di iris.
Rasio pemberian pakan pelet ini setiap 3 kali sehari.
Perlu diketahui dalam budidaya ikan nilajika bahan pakan yang banyak mengandung lemak seperti bungkil kacang dan bungkil kelapa tidak baik untuk induk ikan.
Atau anda bisa memberikan dedak halus untuk pakan nya, dimana dedak ini juga bisa menjadikan kolam lebih subur.
Pemeliharaan Kolam
Dalam pemeliharaan kolam ini saya hanya akan membahas 2 cara pemeliharaan kolam. Yang mana ada 3 macam intensitas pemeliharaan kolam, dimana ini tergantung dengan jumlah konsumen dengan ukuran ikan yang berbeda-beda.
Sistem semi-intensif
Pemeliharaan semi-intensif dapat dilakukan di kolam, di tambak, di sawah, dan di jaring apung. Pemeliharaan ini biasanya digunakan untuk pendederan.
Sama seperti yang sudah saya sampaikan, sebelum pendederan ikan kolam harus sudah diberikan kapur dan pupuk kandang.
Untuk prasarana nya berupa saluran air irigasi yang baik agar kolam dapat berproduksi 2-3 kali per tahun. Selain itu, penggantian air juga dapat dilakukan secara rutin, mingkin sekitar 2-3 bulan sekali.
Budidaya ikan nila secara semi-intensif ini bisa dilakukan secara monokultur (lahan pertanian) maupun secara polikultur (lahan pertanian dengan berbagai jenis tumbuhan).
Pada monokultur sebaiknya dipakai sistem tunggal kelamin (Jantan). Hal ini karena nila jantan lebih cepat tumbuh dari pada ikan nila betina.
Sistem semi-intensif juga dapat dilakukan secara terpadu (intergrated), artinya kolam ikan dikelola bersama dengan usaha pertanian lain maupun dengan industri rumah tangga.
Misalnya jika anda punya usaha ternak kambing, itik dan sebagainya. Kandang yang anda buat bisa langsung diatas kolam yang nantinya kotoran ternak ini menjadi pupuk untuk kolam ikan.
Atau anda mempunyai usaha pertanian kangkung dan sayuran lainnya, anda juga dapat membudidayakan bersama ikan nila.
Yang nantinya limbah sayuran juga bisa menjadi pupuk dan pakan tambahan bagi ikan. Dan jika anda perlu pupuk untuk tanaman sayuran anda bisa mengambil lumpur yang kotor dari kolam ikan, jadi ini saling menguntungkan.
Lalu jika anda punya penggilingan padi, anda bisa menghasilkan pakan tambahan berupa dedak dan katul. Oleh karena itu, sebaiknya dibangun kolam ikan di dekat penggilingan tersebut.
Sistem Intensif
Sistem pemeliharaan intensif adalah sistem pemeliharaan ikan dengan menggunakan teknologi modern. Karena banyaknya permintan produksi ikan yang tinggi, disesuaikan dengan kebutuhan pasar ataupun konsumen.
Pemeliharaan intensif bisa dilakukan pada kolam atau tambak air payau dengan pengairan yang cukup baik.
Pada sistem intensif, benih ikan nila yang kita budidayakan harus tunggal (jantan) saja.
Saran untuk pemberian pakan sebaiknya dilakukan oleh kita sendiri, agar kita dapat mengamati nafsu makan ikan-ikan tersebut.
Sekedar masukan ketika kita memberikan pakan batas waktu pakan harus habis dalam 5 menit.
Jika pakan tidak habis dalam waktu 5 menit berarti ikan mendapat gangguan. Gangguan itu mungkin berupa serangan penyakit, perubahan kualitas air dan lain sebagainnya.
Penanganan Penyakit atau Hama
Disini lah salah satu kendala dalam membudidayakan ikan nila. Kita semua pasti tidak ingin penyakit ataupun hama menyerang ikan yang sedang kita budidayakan.
Apalagi jika kita sudah sampai menjual ke konsumen, kita akan kerepotan sendiri banyak komplain. Belum lagi jika mereka minta ganti rugi.
Oleh karena itu disini saya akan menjelaskan macam-macam penyakit dan hama yang biasa menyerang ikan nila. Disertai cara pencegahan nya, silahkan disimak ya.
Hama pada Ikan Nila
Bebeasan (Notonecta)
Bebeasan adalah salah satu hama yang berbahaya bagi benih ikan nila karena sengatan nya bisa menimbulkan kematian untuk benih. Cara pencegahan nya dengan menuangkan minyak tanah ke permukaan air kira-kira 5 cc/1 meter persegi.
Ucrit (Larva cybister)
Ucrit adalad hama yang menjepit badan bibit ataupun benih ikan dengan taringnya sehingga merobek sisik ikan. Cara pencegahan nya dengan menghindari bahan organik yang ada di sekitar kolam.
Kodok
Salah satu hama yang sering ataupun suka memakan telur-telur ikan nila. Untuk pencegahannya anda bisa membuang telur kodok yang biasa menempel berwarna merah. atau anda bisa langsung membuang kodok ini.
Ular
Untuk ular sendiri adalah hama yang suka memakan benih-benih dan ikan nila kecil. Cara pencegahan nya anda bisa membuat pagar ataupun menebarkan garam pada sekitar kolam.
Berang berang
Nah, ini juga salah satu hama yang terkadang suka memakan ikan kita pada malam hari. Cara Pencegahan nya dengan memasang jebakan yang isi dengan ikan asin(opsional).
Burung
Burung juga termasuk hama yang suka menangkap dan memakan benih ikan nila yang berwarna merah ataupun kuning.
Cara pencegahan nya anda bisa memberikan pagar ataupun penghalang yang tebuat dari bambu agar supaya sulit menerkam, dengan diberi tali penghalang.
Penyakit pada Ikan Nila
Penyakit pada kulit
Pada penyakit kulit ikan nila biasanya gejalanya ada pada bagian tertentu berwarna merah kemudian berubah warna dan tubuh ikan berlendir.
Cara pencegahan dan pengendalian nya, pertama dengan direndam dalam larutan PK (kalium permanganat) selama 45 menit dengan dosis 2 gram/10 liter air. Pengobatan dilakukan berulang setiap 3 hari kemudian, hingga tidak muncul kembali gejala-gejalanya.
Kedua, dengan direndam larutan Negovon (kalium permanganat) selama 3 menit dengan dosis 3%
Penyakit pada insang
Nah, penyakit ini gejala yang ditimbulkan adalah bengkaknya tempat buka dan tutup insang ikan, lembar insang berwarna pucat/keputihan. Untuk pengobatanya sama dengan di atas dengan diberikan air PK.
Penyakit pada organ dalam
Dalam penyakit organ dalam ikan biasanya terindikasi dengan perut ikan yang bengkak, lalu sisik ikan berdiri, dan ikan tidak gesit ketika ingin ditangkap. Cara pengobatanya sama dengan diberikan nya air PK.
Sebenarnya penyakit-penyakit dan hama ini tidak akan timbul jika kita merawat kolam ikan dengan baik. Seperti pengeringan dasar kolam secara teratur setiap kali panen.
Kemudian menghindari penebaran jumlah ikan secara berlebihan yang melebihi kapasitas kolam. Lalu sistem irigasi air yang terawat.
Pemberian pakan cukup kepada ikan, baik dengan kualitas pakan maupun kuantitasnya. Lanjut dengan penanganan ketika panen ataupun pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati agar tidak terjadi kematian pada ikan.
Terakhir jika binatang seperti burung dan hama lainnya jangan dibiarkan masuk ke area kolam. Mungkin itu sedikit tips dari saya tentang cara membudidaya kan ikan nila dengan baik.
Semoga anda bisa mengambil ilmu dari artikel ini dan jangan lupa jika artikel ini benar-benar bermanfaat anda bisa membagikan ke teman anda yang mungkin sedang bingung akan budidaya ikan nila.