Contoh Majas Asosiasi

contoh majas asosiasi

Contoh Majas Asosiasi – Hai sahabat lintar, pada pembahasan sebelumnya kita sudah mempelajari tentang majas repetisi dan kali ini saya ingin melanjutkan pembahasan tentang majas asosiasi.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa majas ini merupakan selah satu seni gaya bahasa yang berbentuk sastra. Lalu, kenapa sih kita harus belajar majas?

Tujuan kita belajar majas tidak lain untuk memperkaya kosa kata kita dalam menggunakan beragam kosa kata bahasa indonesia. Nah, majas asosiasi ini juga jenis majas yang banyak sekali digunakan oleh para penulis.

Ingin tahu seperti apa contohnya, yuk kita simak bersama-sama seputar majas asosiasi.

Pengertian Majas Asosiasi

Majas asosiasi atau majas perumpamaan merupakan sebuah ungkapan dengan gaya bahasa yang menjelaskan suatu makna dalam kalimat dengan cara membandingkan objek yang memiliki persamaan sifat walaupun objek tersebut berbeda.

Tujuan dari majas ini untuk menjelaskan makna yang tersirat dalam kalimat, puisi, pantun, dan bisa juga dalam novel dengan kesan kekayaan bahasa.

Ciri-ciri dari majas asosiasi ini biasanya ia menggunakan kata penghubung, contoh: seumpama, bagai, laksana, seperti, ibarat, bak, dan lain sebagainya.

Contoh Majas Asosiasi

Sedikit penjelasan, biasanya majas asosiasi ini akan sering digunakan dalam dalam membuat suatu karya sastra seperti puisi, novel, cerpen, pantun, dan juga drama.

Contoh majas asosiasi ungkapan kalimat

Berikut ini contoh majas asosiasi berdasarkan ungkapan kalimat:

  • Selalu berdiam dalam rumah, seperti berada pada sebuah penjara.
  • Lelaki itu mempunyai suatu keberanian yang kuat bagaikan air.
  • Meskipun dia hanya seorang wanita, tetapi memiliki mental yang kuat seperti baja.
  • Hadirnya seorang guru, bagaikan sebuah pelita dalam kegelapan.
  • Pertama kalinya aku melihatmu, kamu itu bagaikan bidadari yang turun dari langit.
  • Sia-sia saja berbicara kepadanya, seperti berkata kepada sebuah tembok.
  • Hati wanita sangatlah rapuh bagaikan sebuah kaca yang sangat tipis.
  • Tubuhnya terasa sangat panas seperti aku memegang sebuah bara.
  • Azam memiliki kuku yang hitam dan panjang-panjang seperti cakar yang dimiliki oleh harimau.
  • Kepercayaan bagaikan sebuah kertas yang jika telah di genggam maka tidak akan sempurna lagi rupanya.
  • Permen kapas ini benar-benar lembut seperti awan di atas langit.
  • Para preman itu akhirnya disikat juga oleh para polisi itu.
  • Mulutnya mengeluarkan kata-kata yang tajam seperti setajam pedang.
  • Para polisi akhirnya bisa mamancing para tersangka pembegalan sebuah motor.
  • Wajahnya sangat bersinar laksana rembulan di malam hari.
  • Melihat dua anak kembar itu bagai buah pinang di belah menjadi dua.
  • Hidupnya orang itu bagaikan seekor kelalawar yang aktif di malam hari.
  • Kerjamu sangat cepat dan rapih sekali bagaikan sebuah mesin yang sudah di program.
  • Rumah kamu sangat megah bagaikan istana para raja.
  • Hidup tanpa adanya suatu ujian bagaikan semangkuk sayur tanpa garam.
  • Pria itu memiliki otot yang kuat laksana seorang hercules pada sebuah film.
  • Andi sangat jarang sekali memotong kukunya, sehingga menjadi hitam bagai kuku harimau.
  • Singa itu sangat tangguh seperti pahlawan.
  • Mari kita rutinkan membaca sebuah buku , karena membaca seperti membuka sebuah gudang ilmu.
  • Walaupun rani seorang wanita, tetapi dia memiliki jiwa bagaikan ksatria baja hitam.
  • Fera berjalan sangat terhuyung bagai dihempas oleh angin.
  • Harimau itu melahap mangsanya bagai air yang membakar sebuah lahan.
  • Firman memacu sangat kencang motornya bagai seorang pembalap motor.
  • Sekumpulan kembang api itu menari-nari bagai ombak di sebuah pantai.

Baca Juga: Contoh Majas Sinisme

Contoh majas asosiasi beserta maknanya

Berikut ini contoh majas asosiasi beserta artinya:

“Wajahnya secerah matahari”
Artinya: Wajah seseorang cerah dan bersih.
“Wanita itu bak kelelawar”
Artinya: Wanita tersebut selalu beraktifitas di malam hari.
“Perhatikan wajah mereka, bagai pinang dibelah dua”
Artinya: Orang yang kembar identik.
“Peraturan pemerintah seakan mencekik rakyat kecil”
Artinya: Peraturan pemerintah yang justru merugikan rakyat kecil.
“Kekuatan larinya bagaikan anak panah yang melesat dari busurnya”
Artinya: Orang yang memiliki kemampuan berlari sangat cepat.
“Hidup tanpa cobaan itu bagai sayur tanpa garam”
Artinya: Hidup tanpa cobaan itu sama sekali hamdar dan biasa saja.
“Mulutmu bak belati yang tepat menusuk ulu hatiku”
Artinya: Orang yang jika berbicara menyakiti perasaan orang lain.
“Setelah minum jamu tubuhku seakan dirasuki sang kesatria yang tangguh”
Artinya: Tubuhnya menjadi sangat kuat seperti kuatnya sang ksatria.
“Dia memiliki otot bagai kawat dan tulang bagai besi”
Artinya: maksudnya orang yang sangat kuat.
“Apa yang dia ucapkan seperti tong kosong yang nyaring bunyinya”
Artinya: Segala sesuatu yang di ucapkan tidak bermanfaat sama sekali.
“Pantai adalah bagian kecil dari keindahan nirwana”
Artinya: Pantai bagaikan sebagian kecil dari keindahan surga.
“Guru adalah pelita di tengah kegelapan”
Artinya: seorang guru dapat memberikan pencerahan bagi murid-muridnya.
“Berhentilah bernyanyi, suaramu seperti kaset kusut”
Penjelasan: Suaranya sangat jelek dan tidak enak di dengar.
“Realita tak seindah drama Korea”
Artinya: Kenyataan itu lebih sulit dan menyakitkan dibanding gambaran di drama Korea.
“Rumahnya bak istana kerajaan”
Artinya: rumah tersebut bagus, besar, luas dan mewah.
“Kamu dan aku bagaikan langit dan bumi”
Artinya: Memiliki perbedaan yang sangat jauh, sehingga sulit untuk berdampingan.

Baca Juga: Contoh Majas Metonimia

Contoh majas asosiasi dalam puisi

Berikut ini contoh kalimat majas asosiasi dalam puisi:

  1. Melihat senyummu seperti melihat indahnya matahari di pagi hari.
  2. Paras wajahnya sangat bercahaya bagaikan sebuah bulan purnama dimalam hari.
  3. Wajahnya yang pucat bagiakan sebuah mayat yang terbujur kaku.
  4. Kami sangat senang berada di tempat ini, seperti berada di surga.
  5. Rambutnya yang lembut bagai salju yang turun dari langit.
  6. Bibirmu yang indah seperti bunga mawar yang merah merona.
  7. Wajahya yang pucat laksana kerupuk sayur yang disiram air.
  8. Melihat wajahmu membuat aku teduh bagai minum air di tengah teriknya matahari.
  9. Wanita itu di tolongnya laksana seorang pangeran berkuda yang menghampirinya.
  10. Hadirnya kamu disisiku bagai pelita yang menerangi di gelapnya malam.
  11. Saat iya memandangku bagai mimpi di siang bolong.
  12. Melihat mu membuatku terbujur kaku seperti seorang mayit yang kesepian.
  13. Harumnya bunga mawar itu menyegarkan seperti mandi di bawah air terjun.
  14. Melihat taman di depan rumah lakana melihat secuil keindahan wajah wanita itu.
  15. Rambut wanita itu melambai-lambai bagai gorden pada sebuah jendela.
  16. Pertama kali memandangmu bagaikan melihat bidadari yang di peruntukan buat ku.
  17. Menyentuh tubuh mu serasa hangat bagai memegang sebuah kompor.
  18. Mendengar suaranya membuat hatiku meleleh bagai sebuah lilin yang terkana sebuah api.
  19. Memandang mu mengalihkan duniaku bagai siang yang berganti malam.
  20. Hatiku sangat hancur bagai rerentuhan sebuah bangunan di perkotaan.
  21. Guncangan tersebut seakan-akan seperti hancurnya sebuah kue.
  22. Merindukanmu sangat begitu sulit bagai menopang sebuah gunung.
  23. Memikirkanmu membuat ku lelah bagai berlari tak henti-henti.
  24. Mengakhawatirkanmu membuat aku lelah bagai menguras air laut.
  25. Memahami bagaimana sifat kamu membuat aku hampir putus asa seperti memakan beberapa butir nasi menggunakan sumpit.

Contoh majas asosiasi dalam pantun

Berikut ini contoh majas asosiasi dalam pantun:

Terbang burung amat rendah,
Terbangnya dia ke utara,
Sawah itu amat indah,
Terhampar bagai selendang sutra.
Tenang lah jiwaku, jangan bersedih,
Tulus lah seperti hujan dimalam hari,
Yang tidak bisa menampilkan pelangi.
Aku dan kamu bagaikan laut dan pantai,
seperti api dan bara yang meninggalkan debu,
menyatu seperti sinar mentari menyentuh embun pagi,
menjadikannya tetesan air sebening kristal.

Majas asosiasi dalam dalam narasi cerita

….Bagai pinang dibelah dua, dia dan saudarinya sama sekali tidak bisa dibedakan. Dahulu, kemanapun selalu berdua ibarat perangko dan amplop yang lengket tak terpisahkan. Namun, sungguh disayang nasib keduanya berbeda bak langit dan bumi…
…Ibarat susu dibalas air tuba, dia memperlakukan orang tuanya semena-mena. Padahal di waktu kecil dia dimanja oleh sendok emas sehingga apapun dia dapatkan dengan mudah. Banyak orang mengutuknya sebagai malin kundang kedua….

Baca Juga: Contoh Majas Personifikasi